Pemrograman Linier pada Perencanaan Produksi
Metode simpleks merupakan salah satu metode dalam pemrograman linier yang dapat diaplikasikan pada bidang perencanaan produksi. Berikut contoh pengaplikasiannya pada perencanaan produksi:
7 Tools pada Pengendalian Kualitas
Berikut ini adalah contoh penerapan penjaminan kualitas (QA) dan pengendalian kualitas (QC) dengan menggunakan 7 tools sebagai alat untuk melakukannya. Terdapat data kecacatan produk, pengukuran kecacatan produk dan analisis akar permasalahan.
Contoh berikut ini adalah hanya sebagai pembelajaran saja.
Pengaplikasian Pemrograman Linier pada Perencanaan Kota
Contoh Soal :
Seorang makelar sedang mengembangkan perumahan sewa di sebuah lahan. Area perumahan terdiri dari apartemen, duplex dan rumah petak. Permintaan maksimum yang berpotensial untuk penyewaan diperkirakan 500 apartemen, 300 dupleks dan 250 rumah petak, tetapi jumlah dupleks harus sama setidaknya 50% dari jumlah apartemen dan rumah petak. Proporsi lahan setidaknya sejumlah dengan jumlah unit perumahan seluas 10ft2 untuk apartemen, 15ft2 untuk duplex dan 18ft2 untuk rumah petak. Namun ketersediaan lahan tidak lebih dari 10.000ft. Pendapatan sewa bulanan diperkirakan, masing-masing $ 600, $ 750, dan $ 1200 untuk unit apatemen, dupleks, dan rumah petak. Biaya sewa lahan seharga $100/ft. Kembangkan model Linear Programing untuk menentukan luas lahan dan jumlah perumahan yang optimal. (dari buku "Operation Research Introduction")
Jawab:
Tujuan Pengendalian Kualitas
Kualitas
memiliki banyak makna, diantaranya ada tiga yang sering dipakai, yang pertama
kualitas adalah keistimewaan produk yang menjawab kebutuhan konsumen, yang kedua
kuallitas adalah bebas dari cacat atau defisiensi, dan yang ketiga kualitas
adalah kesesuaian dengan tujuan penggunaan (Juran, 1995).
Peta kerja
Peta Kerja
Keseluruhan
Peta kerja keseluruhan adalah
suatu peta kerja yang menggambarkan seluruh kegiatan kerja dari awal hingga
menjadi produk akhir. Peta kerja keseluruhan terdiri atas peta
proses operasi, peta aliran proses dan diagram aliran. Berikut penjelasan dan
hasil pemetaan yang telah dibuat serta pembahasan/analisis dari masing-masing
peta.
Membuat forecasting WMA dengan software POM QM dan analisis outputnya
POM QM merupakan
software yang digunakan untuk melakukan perhitungan operasional. Salah kegunaannya adalah melakukan forecasting. Ada banyak metode forecasting yg bisa dilakukan di software ini, diantaranya regresi linier, pemulusan eksponensial, moving average, dan lainnya. Namun pada contoh di bawah ini akan dijelaskan langkah forecasting metode WMA (weight moving average) yg merupakan bagian dari metode moving average.
Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Dalam Membuat Produk Botol Minum
Berikut ini ada beberapa tahapan yang akan
digambarkan secara singkat dalam
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dalam membuat suatu produk, contoh produk ini adalah botol minum
Langkah membuat HOQ dengan software QFD
Menggunakan metodologi QFD dalam proses perancangan
dan pengembangan produk, untuk memulai metodologi tersebut langkah awal adalah
membuat House of Quality (HOQ), yang bertujuan
mendapatkan karakteristik dominan yang akan dijadikan prioritas dalam suatu
perencanaan produk. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
mengaktifkan House of Quality dengan
aplikasi QFD Designer versi 5.
Siklus hidup produk dalam strategi pemasaran
Dalam mengembangkan
pasar baru akan dihadapkan dalam mengambil keputusan, yaitu apakah mengenalkan produk baru?, maka dari itu dibutuhkannya strategi. Dalam
mengembangkan pasar atau produk baru ada yang namanya silklus hidup produk,
yaitu tahapan suatu produk berkembang di suatu area pasar. Berikut terdapat
tahapan dari siklus hidup produk.
Patok Duga
Benchmarking atau patok duga adalah suatu kegiatan menetapkan standard
dan target, yaitu dengan membandingkan dan mengukur secara terus-menerus
terhadap produk barang dan jasa, serta proses-proses nya yang ditetapkan oleh
para pesaing yang dianggap unggul pada bidannya. Dengan melakukan benchmarking,
suatu organisasi dapat mengetahui sudah seberapa jauh mereka dibandingkan
dengan yang terbaik dari sejenisnya.
Tahapan Mengembangkan Produk
Dalam pembuatan suatu produk
pasti akan menimbulkan suatu permasalahan,
baik jenis
produk apa yang akan dibuat, berapa
besar ukuran yang ditetapkan didalam produk itu sendiri, seperti apa kriteria
yang disukai banyak pelanggan, dan lain sebagainya. Permasalahan tersebut dapat di bantu dengan melakukan tahapan
perencanaan produk seperti data dimensi produk
referensi, kuesioner, distribusi frekuensi dan pengukuran, antropometri, spesifikasi produk, benchmarking dan
House of Quality.
Contoh studi kasus HOQ (House of Quality)
Bertujuan menunjukkan informasi untuk mengetahui tingkat prioritas karakteristik teknis yang digunakan dalam perencanaan produk. PT X ingin membuat produk, yaitu rak minimalis. PT X akan berusaha mencapai karakteristik teknis yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dengan sebelumnya melakukan benchmarking terhadap produk pesaing. Perancangan produk PT X menggunakan software QFD yang dihasilkan house of quality. Berikut merupakan House of Quality dari produk rak minimalis PT X.
PT X = perusahaan yang sedang merencanakan pembuatan produk
PT Y = perusahaan pesaing
Contoh studi kasus Benchmarking
Contoh studi kasus Benchmarking (patok duga)
Benchmarking atau patok duga adalah suatu proses membandingkan suatu produk dengan produk pesaing, guna sebagai tolak ukur sejauh mana keunggulan suatu produk dengan produk pesaing. Berikut hasil dan pembahasan mengenai hasil benchmarking yang antara PT X dengan PT Y yang dijelaskan melalui kebutuhan pelanggan dan karakteristik teknis.
Benchmarking atau patok duga adalah suatu proses membandingkan suatu produk dengan produk pesaing, guna sebagai tolak ukur sejauh mana keunggulan suatu produk dengan produk pesaing. Berikut hasil dan pembahasan mengenai hasil benchmarking yang antara PT X dengan PT Y yang dijelaskan melalui kebutuhan pelanggan dan karakteristik teknis.
Subscribe to:
Posts (Atom)