Patok Duga

Benchmarking atau patok duga adalah suatu kegiatan menetapkan standard dan target, yaitu dengan membandingkan dan mengukur secara terus-menerus terhadap produk barang dan jasa, serta proses-proses nya yang ditetapkan oleh para pesaing yang dianggap unggul pada bidannya. Dengan melakukan benchmarking, suatu organisasi dapat mengetahui sudah seberapa jauh mereka dibandingkan dengan yang terbaik dari sejenisnya.  
Tahapan-tahapan Benchmarknig (Paulus, 2013).
Plan
Tahapan perencanaan ini, aktivitas – aktivitas yang dilakukan antara lain adalah melakukan penilaian performa periode yang telah berjalan, dan menetapkan kinerja perusahaan yang akan dibandingkan dengan perusahaan yang dipilih menjadi acuan kinerja perusahaan.
Search
Tahapan kedua ini, aktivitas – aktivitas yang dilakukan antara lain adalah mecari perusahaan yang potensial sebagai partner untuk melakukan benchmark. Setelah itu, dilakukan pembandingan antara kandidat –kandidat tersebut, manakah perusahaan yang paling potensial sebagai mitra untuk melakukan benchmark. Kemudian, dilakukan kontak terhadap perusahaan yang paling potensial sebagai mitra benchmark untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut menerima untuk dilakukan benchmark. 
Observe
Tahapan ketiga ini, aktivitas – aktivitas yang dilakukan antara lain adalah mengumpulkan berbagai informasi mengenai faktor - faktor kunci sukses dari perusahaan yang mempunyai kinerja superior sebagai acuan kinerja perusahaan. Pengumpulan informasi ini dilakukan dengan beberapa cara, yaitu melakukan observasi langsung ke perusahan mitra benchmark, mecari informasi melalui internet, dan melakukan wawancara langsung dengan manajer perusahaan mitra benchmark tersebut. 
Analyze
Tahapan keempat ini, aktivitas – aktivitas yang dilakukan antara lain adalah melakukan analisa informasi yang telah dikumpulkan dari perusahaan yang dipilih sebagai acuan kinerja perusahaan untuk melihat perbedaan kinerja dengan perusahaan tersebut. Selanjutnya dilakukan analisa informasi mengenai faktor-faktor kunci sukses yang membuat perusahaan yang dipilih sebagai acuan kinerja perusahaan mempunyai kinerja superior, sebagai dasar untuk menyusun program perbaikan kinerja perusahaan.
Adapt
Tahapan kelima ini, aktivitas – aktivitas yang dilakukan antara lain adalah menyusun dan mengimplementasikan program perbaikan kinerja perusahaan, agar memiliki kinerja superior seperti perusahaan yang dipilih sebagai acuan kinerja perusahaan. Selanjtnya dilakukan evaluasi terhadap program perbaikan kinerja perusahaan yang telah diimplementasikan.

Evolusi Konsep Benchmarking 
Penerapan konsep benchmarking sudah lama dilakukan oleh berbagai perusahaan atau organisasi internasional untuk mengatasi masalah persaingan. Konsep benchmarking sebenarnya telah mengalami setidaknya lima generasi, yaitu (Tjiptono, 2014)
  1. Reverse Engineering
  2. Competitive Benchmarking
  3. Process Benchmarking
  4. Strategic Benchmarking
  5. Global Benchmarking
Hambatan Terhadap Kesuksesan Benchmarking   
Tidak semua yang diterapkan dengan konsep Benchmarking  itu mudah, akan tetapi dibutuhkannya beberapa factor untuk kesuksesan dalam penerapan Benchmarking. Selain itu terdapat beberapa hambatan-hambatan yang sering terjadi terhadap kesuksesan penerapan benchmarking. Berikut hambatan-hambatan terhadap kesuksesan Benchmarking (Tjiptono, 2014)
  • Fokus internal
  • Tujuan benchmarking terlalu luas
  • Penjadwalan yang tidak realistis
  • Komposisi tim yang kurang tepat
  • Bersedia menerima “ok-in-class (yang terbaik dalam kelasnya)”
  • Penekanan yang tidak tepat.
  • Kekurangpekaan terhadap mitra.
  • Dukungan manajemen puncak yang terbatas.




No comments: