Tahapan Mengembangkan Produk


Dalam pembuatan suatu produk pasti akan menimbulkan suatu permasalahan, baik jenis produk apa yang akan dibuat, berapa besar ukuran yang ditetapkan didalam produk itu sendiri, seperti apa kriteria yang disukai banyak pelanggan, dan lain sebagainya. Permasalahan tersebut dapat di bantu dengan melakukan tahapan perencanaan produk seperti data dimensi produk referensi, kuesioner, distribusi frekuensi dan pengukuran, antropometri, spesifikasi produk, benchmarking dan House of Quality.



  • Data dimensi produk referensi diperlukan untuk mengetahui karakteristik (seperti komponen-komponennya) dan dimensi atau ukuran-ukuran spesifik dari produk pesaing untuk dijadikan acuan.


  • Kuesioner digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai kriteria konsumen tentang suatu produk yang diinginkan oleh konsumen. Tahapan ini dapat dilakukan dengan menyebarkan selembaran pertanyaan kepada beberapa orang yang dijadikan sebagai target (contohnya kalangan remaja, ibu-ibu, anak-anak, dan bias juga semua kalangan)


  • Distribusi frekuensi dan pengukuran digunakan untuk  menyajikan data acak yang telah didapat menjadi susunan data yang teratur. Tahapan ini bertujuan menguraikan atau meringkas suatu kelompok data yang menunjukkan sebaran data obvservasi dalam beberapa kelas yang dapat dibuat dalam sebuah tabel

  • Antropometri digunakan menentukan dimensi tubuh manusia yang sesuai dengan perencanaan suatu produk. Menetapkan suatu dimensi atau ukuran spesifik dari sebuah produk yang didasarkan pada ukuran tubuh manusia, agar pengguna produk nyaman dalam menggunakan produk tersebut.

  • Benchmarking digunakan untuk mengetahui perbandingan produk-produk sejenis dengan pesaing tertingginya, dengan begitu perusahaan yang sedang mengembangkan produknya dapat membuat produk tersebut lebih unggul dibandingkan pesaing. contoh studi kasus Benchmarking

  • House of Quality digunakan untuk mengetahui karakteristik dominan dalam sebuah perencanaan produk serta tingkat prioritas dari karakteristik teknis perencanaan suatu produk. Jadi tahapan ini untuk menentukan sebuah kriteria dalam suatu produk untuk ditingkatkan (contohnya seperti meningkatkan kuatnya material, meningkatkan keringanan produk, meningkatkan fitur-fitur dalam produk, dan lain sebagainya). contoh studi kasus House of Quality





No comments: